Keamanan IoT (Internet of Things): Risiko Perangkat Pintar di Rumah dan Kantor

Pendahuluan
Internet of Things (IoT) menghubungkan berbagai perangkat pintar — mulai dari smart TV, kamera CCTV, speaker pintar, printer, hingga sensor industri — ke jaringan internet. IoT membawa banyak kemudahan, tapi juga membuka pintu baru bagi ancaman keamanan siber.
Banyak perangkat IoT dibuat dengan fokus utama pada fungsi dan kenyamanan, bukan keamanan, sehingga menjadi target empuk bagi peretas.
Mengapa IoT Rentan Diserang?
- Password bawaan (default) lemah – banyak perangkat masih menggunakan username & password standar seperti admin/admin.
- Kurangnya pembaruan firmware – vendor sering terlambat atau bahkan tidak memberikan update keamanan.
- Koneksi jaringan terbuka – perangkat IoT sering terhubung langsung ke internet tanpa proteksi firewall/VPN.
- Keterbatasan keamanan bawaan – perangkat kecil biasanya tidak mendukung enkripsi atau proteksi tingkat lanjut.
- Jumlah perangkat yang masif – semakin banyak perangkat berarti semakin banyak celah serangan.
Jenis Ancaman pada IoT
- Botnet & DDoS Attack
Perangkat IoT yang diretas dapat dijadikan bagian dari botnet (seperti Mirai Botnet) untuk menyerang server besar. - Penyadapan & Privasi
Kamera CCTV atau smart speaker yang tidak aman bisa dimata-matai peretas. - Ransomware IoT
Perangkat dikunci/dibajak, lalu pengguna diminta tebusan agar perangkat kembali berfungsi. - Man-in-the-Middle Attack (MitM)
Data komunikasi antar perangkat bisa disadap jika tidak dienkripsi. - Akses ke jaringan internal
Jika peretas menguasai satu perangkat IoT, mereka bisa masuk lebih jauh ke sistem kantor atau rumah.
Dampak Serangan IoT
- Rumah Pintar (Smart Home):
Privasi penghuni terancam, peretas bisa mengendalikan CCTV, lampu, atau kunci pintu digital. - Kantor & Perusahaan:
Perangkat IoT yang terhubung ke jaringan kerja bisa menjadi titik masuk bagi pencurian data perusahaan. - Industri & Infrastruktur:
Sensor industri yang diretas bisa mengganggu operasional, bahkan membahayakan keselamatan.
Kasus Nyata
- Mirai Botnet (2016): ratusan ribu perangkat IoT dengan password default diretas, lalu digunakan untuk melancarkan serangan DDoS besar yang melumpuhkan Twitter, Netflix, dan Reddit.
- CCTV Hack (2021): ribuan kamera pengawas di sekolah, rumah sakit, dan kantor diretas, memperlihatkan betapa lemahnya proteksi banyak perangkat pintar.
Cara Melindungi Perangkat IoT
- Ubah password default dengan password kuat & unik.
- Pisahkan jaringan IoT dari jaringan utama (gunakan Wi-Fi khusus untuk perangkat pintar).
- Update firmware secara rutin untuk menutup celah keamanan.
- Matikan layanan yang tidak perlu (misalnya akses remote jika tidak digunakan).
- Gunakan enkripsi & VPN agar komunikasi perangkat lebih aman.
- Pakai firewall & IDS/IPS untuk memantau lalu lintas perangkat IoT di kantor.
- Pantau perangkat yang terhubung ke jaringan, dan putuskan yang mencurigakan.
Alur Serangan IoT (Umum)
- Perangkat IoT dipasang tanpa konfigurasi keamanan (password default / firmware lama).
- Peretas memindai jaringan untuk menemukan perangkat rentan.
- Perangkat diretas & dikendalikan (akses kamera, sensor, smart lock, dll.).
- Data pribadi atau bisnis disadap/dicuri.
- Perangkat dimanfaatkan untuk serangan lebih besar (botnet / DDoS).
Kesimpulan

Perangkat IoT menawarkan kenyamanan, tetapi kenyamanan tanpa keamanan adalah bumerang.
Baik di rumah maupun kantor, IoT harus dikelola seperti perangkat komputer lain: diupdate, diamankan, dan dipantau.
Ingat: “Jika perangkat bisa terhubung ke internet, perangkat itu juga bisa diretas.”